Jumat, 27 Agustus 2010

dollar dari poeplestring

Bagi anda yang suka browsing sambil melakukan aktifitas di jejaring Sosial seperti main Facebook, Twitter dan Myspace dan lain-lain. Di mana kita bisa kirim pesan, bisa mengundang teman, memperbanyak teman, ketemu teman lama, dan banyak banyak lagi. Nah, sekarang ada People String yang akan menjadi teman setia sobat browsing. "People String" adalah Social Community yang langsung membayar $0.50 untuk setiap teman yang Anda tambahkan, plus membayar komisi sampai level 6.
People String sudah menjadi bagian dari lima kekuatan besar dunia dengan anggota kebanyakan dari Amerika dan Canada, India dan Indonesia (6%). Diprediksi akan meledak melebihi Jejaring Sosial Lainnya

Peoplestring begitu diminati untuk saat ini, karena peoplestering adalah sebuah website jejaring sosial yang berkembang sangat pesat dengan membagikan 70% pendapatan iklan mereka yang ditafsir mencapai 600 juta dollar setahun kepada para membernya. Walaupun masih kalah pendapatannya dari facebook yang mampu menghasilkan 1,3 milyar dollar dalam setahun, maklum peoplestring baru direlease 23 september 2009 lalu. Meskipun kalah penghasilan dari facebook, peoplestring tetap diminati karena mau berbagi penghasilan yang di dapatnya dari iklan.

Bagaimana Proses Registrasinya, ini langkahnya :
1. Silahkan buka web url saya peoplestring.com
2. Lalu Klik link "Sign Up Now" yang ada pada kotak sebelah kanan di bawah form login.(biasanya tulisanya yg berwrna kuning)
3. Pilih username yang anda inginkan, username ini akan menjadi alamat e-mail peoplestring anda nantinya.
4. Pilih tipe account: free account atau Entrepreneur Package. Masing-masing memiliki kelebihan. Bila anda tidak mau keluar biaya (gratis) maka pilih tipe Free Account aja.
5. Klik tombol "Signup" lalu isi formulir pendaftaran online.
6. Terakhir, anda aktifasi pendaftaran anda melalui link yang dikirimkan ke -email anda oleh pihak peoplestring.langsung cek email anda dan klik link dari peoplestring..anda akan di bawa ke halaman login..langsung login pake username dan password anda saat anda daftar..

Pada saat pendaftaran anda diterima, maka di inbox anda sudah tercantum bonus $0.03-$0.10 untuk anda. Anda juga bisa mendapat tambahan $0.10 dollar dengan mengkonfirmasi facebook yang anda miliki pada peoplestring. Selain itu, anda bisa mendapatkan $ 1,5 dollar dengan selesaikan 1 survey (berisi 30 pertanyaan) terlebih dahulu dengan mengklik link "Take Your Survey and Enter Your Codes" di bagian Mailbox-Cashbox...telusuri di bagian tengah akan ada menu Mailbox-Cashbox...ada tulisan merah "Take Your Survey and Enter Your Codes" ..klik tulisan tsbt..

Pertanyaan survey-nya cukup sederhana koq, anda hanya disuruh memilih atau menentukan suatu jawaban dengan mencentang atau memilih suatu pilihan yang sudah ditentukan. Setelah selesaikan survey, klik link Return to Mailbox-Cashbox.
Selanjutnya tunggu satu dua hari sampai pihak PeopleString mem-verifikasi data survey dan alamat anda, jika disetujui maka anda akan mendapatkan mendapatkan Card melalui e-mail. Masukkan code yang ada di Card tersebut melalui link yang tersedia di inbox PeopleString anda agar anda bisa mulai menghasilkan uang dengan sering-sering membuka email PeopleString anda.

Manfaat tak terhingga dari People String:
1. $1.53-$1.60 langsung setelah selesai registrasi.
2. $0.50 untuk setiap teman yang Anda ajak bergabung.
3. Komisi dari setiap teman dalam group Anda sampai level 6: 20% (direct referral) dan (6% level) 2-6 untuk entrepreneur member, 5% (direct referral) dan 2% (level 2-6) untuk free member.
4. Selain itu anda bisa mendapat dollar tambahan melalui peoplepoint (didapat melalui login peoplestring, login browsing google, cek survey di mailbox cashbox lalu back to home, klik salah satu katagori shopping, lalu back to home, dan bermain game) sebesar $ 1 dollar/3000 PP, bermain games yang berada di peoplestring.

Bagaimana Cara untuk mendapatkan benefit tersebut?
Caranya gampang. Anda mendaftar secara gratis kemudian mengajak beberapa teman untuk bergabung sebagai teman lagi di People String.
apabila saldo anda telah mencapai $ 25 dollar maka dapat dicairkan melalui AlertPay.

Rabu, 11 Agustus 2010

Secondary Traumatic Stress (STS)

A. Pengertian Secondary Traumatic Stress (STS)
Bidang traumatologI (studi mengenai individu yang mengalami trauma) telah mencapai perkembangan yang pesat di akhir dekade ini (Figley, 1995). Salah satu kontribusinya adalah meningkatnya kesadaran bahwa seseorang akan mengalami dampak psikologis yang berat ketika mengalami kejadian yang traumatik. Oleh sebab itu, pada tahun 1980, American Psychiatric Association mempublikasikan adanya diagnosis Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) dalam Diagnostic and Statistic Manual of Mental Disorder (Third Edition) (DSM-III). Diagnosis ini melihat simtom-simtom yang umumnya dialami oleh individu-individu yang mengalami trauma sebagai gangguan psikiatris. PTSD merepresentasikan betapa berbahayanya pengaruh biopsikososial dari pengalaman traumatis.
Konsep PTSD mendorong penelitian-penelitian di bidang traumatologi. Dari ratusan penelitian dilaporkan bahwa ternyata individu yang tergolong mengalami trauma bukan hanya korban trauma itu sendiri (victims) tapi juga mencakup mereka yang terkena trauma secara tidak langsung (Pickett, 1998).
Atau dengan kata lain, individu dapat mengalami trauma tanpa harus secara fisik berhadapan dengan peristiwa traumatik atau mendapatkan ancaman bahaya secara langsung. Selain itu, hanya dengan mendengar tentang kejadian traumatik itupun dapat berpotensi untuk membawa kondisi traumatik. Tidak hanya keluarga dari seseorang yang mengalami trauma yang rentan terhadap trauma sekunder, tetapi juga para pekerja kesehatan mental dan orang-orang lain yang ingin menolong korban (Figley, 1995).
Figley (1995) juga menyebut kondisi tersebut sebagai “reaksi secondary catastrophic stress”, yang berarti bahwa empati terhadap pengalaman orang lain menghasilkan ketegangan emosional (seperti kesedihan, kemarahan, dll). Hal ini merupakan “harga” dari memberikan perhatian, kepedulian, dan pertolongan pada individu yang mengalami trauma.
Berdasarkan definisi di atas, maka STS merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan gangguan atau rasa sakit psikologis yang berkembang pada para profesional kesehatan mental yang bekerja dengan klien yang mengalami trauma (Chrestman dalam Stamm, 1999). Meskipun STS merupakan suatu konsekuensi yang alamiah akibat seseorang mendampingi orang lain yang mengalami trauma, namun tentu saja konsekuensi ini dapat menimbulkan stres yang sangat berat.
Dampak Secondary Traumatic Stress
Para peneliti telah membandingkan efek trauma klien pada pekerja kesehatan mental dengan simtom-simtom PTSD (Conrad dan Perry dalam Hesse, 2002). Mereka sependapat bahwa bekerja dengan klien yang mengalami trauma memiliki efek yang tak dapat dielakkan, mengganggu, dan jangka panjang pada terapis, dan bahwa reaksi ini mungkin saja terjadi tanpa memandang suku, jenis kelamin, usia, dan tingkat keahlian atau profesional seseorang (Edelwichdan Brodsky, dalam Hesse, 2002). Beberapa peneliti yakin bahwa STS dihasilkan dari proses pemaparan dari pengalaman traumatik yang dialami oleh orang lain. Figley dan Stamm (Stamm, 1999) melihat bahwa pengalaman bekerja dengan klien yang mengalami trauma dapat mengubah diri seorang konselor atau terapis menjadi lebih baik atau buruk. Dengan demikian, peristiwa dan pengalaman traumatis klien juga mempengaruhi kehidupan pribadi konselor.
reference

Neale, Jhon M, Gerald, C. Davison & David, A F Haaga. 1995. Exploring Abnormal Psychology. New York: VG Bild kunst.

Skripsi. PTSD Pada Perempuan Korban Trafficking Buruh Migran Yang Mengalami Kekerasan. Oleh Evi Nurhayanti. Fakultas Psikologi. 2007.





Minggu, 08 Agustus 2010

Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)


Banyak dari kita memiliki pengalaman-pengalaman traumatik – ditinggal oleh orang yang dicintai, menderita penyakit serius, perceraian, kecelakaan, pelecehan seksual, melihat kejadian mengerikan dan lain-lain. Pada saat itu, kita mungkin akan merasa sangat gelisah atau takut, atau mengalami kesedihan yang mendalam. Tetapi biasanya rasa sakit hati akan berlalu, dan kehidupan menjadi lebih normal.
Namun sering seseorang yang mengalami suatu kejadian yang menakutkan atau pengalaman yang mengubah situasi kehidupan akan mengalami stress berat di mana ingatan-ingatan itu tidak berkurang, bahkan untuk sesaat. Pada beberapa orang, pengalaman di atas sangat ekstrem sehingga mereka tidak dapat menerima kenyataan yang dialami. Seseorang yang merasa seperti ini mungkin menderita Post Traumatic Stress Disorder, atau PTSD.
A. Pengertian Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)
Trauma berasal dari bahasa Yunani yang berarti luka (Cerney, dalam Pickett, 1998). Kata trauma digunakan untuk menggambarkan kejadian atau situasi yang dialami oleh korban. Kejadian atau pengalaman traumatik akan dihayati secara berbeda-beda antara individu yang satu dengan lainnya, sehingga setiap orang akan memiliki reaksi yang berbeda pula pada saat menghadapi kejadian yang traumatik. Pengalaman traumatik adalah suatu kejadian yang dialami atau disaksikan oleh individu, yang mengancam keselamatan dirinya (Lonergan, 1999). Oleh sebab itu, merupakan suatu hal yang wajar ketika seseorang mengalami shock baik secara fisik maupun emosional sebagai suatu reaksi stres atas kejadian traumatik tersebut. Kadangkala efek aftershock ini baru terjadi setelah beberapa jam, hari, atau bahkan berminggu-minggu.

Menurut Kaplan dan sadock (1997) dalam bukunya synopsis psikiatri, pasien yang diklasifikasikan sebagai penderita gangguan stres paska trauma, mereka harus mengalami suatu stres emosional yang besar yang menyebabkan traumatik bagi hampir setiap orang.
Menurut Stamm (1999), stres traumatik merupakan suatu reaksi yang alamiah terhadap peristiwa yang mengandung kekerasan (seperti kekerasan kelompok, pemerkosaan, kecelakaan, dan bencana alam) atau kondisi dalam kehidupan yang mengerikan (seperti kemiskinan, deprivasi, dll). Kondisi tersebut disebut juga dengan stres pasca traumatik (atau Post Traumatic Stress Disorder/ PTSD).
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa PTSD adalah sejenis gangguan kecemasan umum yang berkembang setelah mengalami kejadian yang menakutkan atau serangan fisik maupun perasaan terancam. Dimana, gejalanya dapat berupa pengalaman kembali kejadian traumatis, lebih sensitive, dan penumpulan emosi.
B. Penyebab PTSD
Seseorang mengembangkan PTSD adalah akibat respon terhadap suatu trauma yang ekstrem – sebuah kejadian yang mengerikan yang seseorang alami, saksikan, atau dipelajari, terutama yang mengancam hidup atau yang menyebabkan penderitaan fisik. Pengalaman tersebut menyebabkan seseorang merasakan takut yang sangat kuat, atau perasaan tidak berdaya.
Kaplan dan Sadock (1997) mengatakan bahwa gangguan stress paska traumatic dapat tampak pada setiap usia, namun paling menonjol pada dewasa muda, karena sifat situasi yang mencetuskannya. Untuk wanita, paling sering adalah penyerangan dan pemerkosaan. Jumlah perempuan yang mengalami trauma adalah dua kali dibandingkan dengan kaum pria. Gangguan kemungkinan terjadi pada mereka yang sendirian, bercerai, janda, mengalami gangguan ekonomi, atau menarik diri secara sosial.
C. Gejala PTSD
Gejala-gejala Stres pasca trauma adalah sebagai berikut:
1. Terdapat stressor yang berat dan jelas (kekerasan, perkosaan, bencana, perang,dll), yang akan menimbulkan gejala penderitaan yang berarti bagi hampir setiap orang.
2. Penghayatan yang berulang dari trauma itu yang dibuktikan oleh terdapatnya paling sedikit satu dari hal berikut:
• Ingatan berulang dan menonjol tentang peristiwa itu
• Mimpi-mimpi yang berulang dari peristiwa itu
• Timbulnya secara tiba-tiba perilaku atau perasaan, seolah-olah peristiwa traumatic itu sedang timbul kembali, karena berkaitan dengan suatu gagasan atau stimulus/rangsangan.
3. Pengumpulan respon terhadap, atau berkurangnya hubungan dengan dunia luar, yang mulai beberapa waktu sesudah trauma, dan dinyatakan paling sedikit satu dari hal berikut:
• Berkurangnya secara jelas minat terhadap satu atau lebih aktivitas yang cukup berarti
• Persaan terlepas atau terasing dari orang lain
• Afek (alam persaan) yang menyempit atau afek depresif (murumg,sedih, putus asa)
4. Paling sedikit ada dua dari gejala-gejala berikut ini yang tidak ada sebelum trauma terjadi, yaitu:
• Kewaspadaan atau reaksi terkejut berlebihan
• Gangguan tidur (disertai mimpi-mimpi yang mengelisahkan)
• Persaan bersalah karena lolos dari bahaya maut, sedangkan orang laintidak, atau merasa bersalah tentang perbuatan yang dilakukannya agar tetap hidup
• Kesukaran konsentrasi
• Penghindaraan diri dari aktivitas yang membangkitkan ingatan tentang peristiwa traumatic itu.
Refereance
Kaplan, Harold I, Sadock, Benjamin J, & Grebb, Jack. A. 1997. Sinopsis Psikiatri. Jakarta: Binarupa Aksara.